BANGRIER & PROPESI PGRI KABUPATEN KARAWANG

Minggu, 18 September 2011

Penempatan suatu Jabatan PNS Daerah Balas jasa PILKADA/Team Sukses


Jenjang Karier PNS di Daerah Masih Amburadul

Diposkan oleh PELITA KARAWANG ON LINE
ILUSTRASI
PELITAKARAWANG.COM-.JAKARTA - Jenjang karir PNS daerah dinilai masih amburadul. Akibatnya, seorang PNS yang sudah terlatih tidak bisa menerapkan keahliannya karena bidang kerjanya berbeda.

Penilaian itu disampaikan Sekretaris Utama BKN Edy Sujitno  Minggu (18/9). "Sistem penjenjangan karir PNS daerah kacau sekali. BKN jadi sulit untuk melakukan pendataan pegawai karena petugasnya ganti terus sehingga tidak mengerti dengan apa yang diinginkan pusat," kata Edy.

Dia mencontohkan, untuk memudahkan pendataan pegawai maka BKN melatih seorang PNS untuk menjadi seorang analis kepegawaian. Namun ketika sudah pintar dan dikembalikan ke daerah, pegawai yang dilatih itu malah dipindah. Padahal untuk mendidik satu pegawai menjadi seorang analis butuh anggaran yang cukup besar.

"Ini yang menjadi kendala bagi pusat. Sengaja kita didik PNSnya agar bisa memudahkan pusat dalam meminta data kepegawaian di daerah. Tapi di daerah tidak mendukung program ini," katanya menyesalkan.

Dia ikut mengkritisi program rotasi maupun mutasi pegawai di daerah yang hanya dalam hitungan bulan. Alhasil, di daerah sulit ditemukan PNS yang punya keahlian tertentu.

"Kita mengharapkan daerah bersinergi dengan pusat. Jangan seenaknya melakukan rolling pegawai tanpa mempertimbangkan keahlian serta jenjang karir pegawai bersangkutan. Ke depan, ini akan kita ubah. Yang sudah ahli tidak bisa dipindah ke tempat lain agar jenjang karirnya jelas," pungkasnya.(Esy/jpnn).(www.pelitakarawang.com)

SURAT TERBUKA UNTUK "PARA PEJABAT DI KARAWANG"

TERBUKA UNTUK "PARA PEJABAT DI KARAWANG" 

KARAWANG.Hari Jadi Karawang ke-378 M sudah berlangsung dengan lancar.hampir semua orang di kota Karawang (bisa baca,“alabatan Protap saja,eta mancing  bareng pejabat sareng  apa betul banyak ikan nu tebar dengan  dananya cocok)” merayakan hari kemenangan dengan penuh suka cita. Hanya saja di tengah kegembiraan itu,Terasakah atau terlihatkah potret nyata kemiskinan yang ada di sekitar kita.jika di amati di lapangan, kemiskinan menampakkan dirinya di saat “Hari Jadi Karawang “berlangsung.

Mereka mencoba untuk ikut  menikmati kebahagiaan  "para pejabat dan anggota dewan serta undangan  yang duduk manis di dalam gedung DPRD Karawang.Ingatkah "Para pejabat"  atau "para anggota dewan" yang sedang bahagia,berapa jumlah kaum dhuafa di kabupaten Karawang?berapa orang yang masih menenteng izasah cari kerja dan kebanyakan tertolak tanpa alasan jelas?.

Pada setiap kekayaan yang dimiliki kaum Muslimin, terdapat 2,5 persen haknya anak yatim-piatu. Itu di luar zakat fitrah yang harus dibayarkan menjelang Salat Idul Fitri maupun sedekah yang hendak diberikan,sudah tepatkah pemberian zakat infak /shodaqoh di Karawang?

Kalau benar potensi zakat yang ada sebesar itu di lihat dari jumlah penduduk Karawang yang berada,termasuk para pejabat,anggota dewan dan dermawan,kalau kita bisa mengelolanya secara benar,seharusnya bisa kita pakai untuk meningkatkan derajat mereka yang masih hidup dalam kemiskinan  dan linangan air mata.Kita harus berani mengatakan bahwa kemiskinan masihlah besar jumlahnya di tengah masyarakat kita. Itu terutama bisa kita rasakan pada saat Idul Fitri sekarang ini. Begitu banyak orang yang mengharapkan pembagian zakat termasuk zakat mal.Setiap kali ada pembagian zakat, kita selalu melihat sesuatu yang mengenaskan.kaum duafa saling berebut untuk mendapatkan pembagian zakat. Mereka saling dorong dan injak untuk mendapat pembagian uang Rp 10.000 atau Rp 20.000-an.

Sungguh merupakan cermin yang pantas membuat kita merasa sedih sebagai masyarakat utama para  pejabat yang terhormat di  Karawang.

Atas dasar itu kita memang harus bergegas memperbaiki diri.Kita jangan terlalu cepat berpuas diri bahwa pembangunan sudah berhasil meningkatkan pendapatan perkapita di Karawang atau UMR yang cukup di Karawang?tapi siapa sebenarnya yang menikmati UMR di Karawang,apakah orang-orang Karawang total?tidak semuanya bahkan masih banyak sarjana yang masih tertidur pulas di rumahnya karena tidak ada lahan berekpresi diri dengan keahliannya. Memang kita melihat adanya peningkatan kelas menengah yang cukup signifikan. Namun masih masyarakat  yang hidup di bawah  garis kemiskinan juga masih banyak.

Itulah yang membuat kita harus bekerja keras. Kita bukan tidak boleh bergembira atas keberhasilan yang sudah dicapai. Namun kita harus lebih peduli kepada saudara-saudara kita yang masih hidup dalam kemiskinan.mungkin di antara mereka,saudara kita  harus sampai meninggal untuk mendapatkan sesuap nasi,dan itu jangan di jawab mustahil terjadi, silakan tidak turun kebawah.

Tugas pertama tentunya ada di tangan pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan yang masih ada. Pemerintah harus memacu anggaran pembangunan agar lebih efektif menyentuh masyarakat banyak,dengan anggaran itu, pemerintah harus memacu masyarakat untuk tidak hanya menengadahkan tangan, tetapi mau menyingsingkan lengan baju,tidak di pungkiri ,ada dari warga masyarakat Karawang yang sekarang ini terjangkit penyakit malas. Itu bisa disebabkan karena terlalu mudahnya untuk meminta-minta atau karena memang terbatasnya lapangan kerja atau takut di ungkapnya kasus-kasus di Karawang, sehingga mereka harus menjadi pengemis.


INILAH FAKTA NYATA LAPANGAN

Kita tidak bisa membiarkan mereka terus menjadi masyarakat pemalas.Kita harus mendidik mereka untuk menjadi pekerja keras. Karena itu jangan biarkan program belas kasihan seperti bantuan langsung tunai,kepada “mereka premanisme bergaya propesional dengan propesinya” terus dijalankan, tetapi dorong program pemberian kail seperti mengajak masyarakat terlibat dalam program pembangunan infrastruktur atau mengajak mereka berusaha sesuai keterampilan mereka misal PNPM Mandiri pedesan /perkotaan.


Pada tingkat masyarakat, kita harus mampu mengefektifkan pemanfaatan penggunaan zakat atau kegiatan-kegiatan sosial lainnya. kita bisa libatkan entrepreneur sosial untuk menggerakkan masyarakat agar menjadi masyarakat yang produktif,Kita memiliki cukup banyak enterpreneur sosial. mereka selama ini sudah bekerja untuk memberdayakan masyarakat. mereka hidup di tengah realitas masyarakat dan memberi kontribusi positif untuk membentuk masyarakat yang lebih produktif.

Idul Fitri mengajarkan kita berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan.kita melihat banyak energi positif yang ada di tengah masyarakat kita.hanya saja kita merasakan juga adanya energi negatif di tengah masyarakat akibat oknum-oknummodren.

Tugas kita bersama,bagaimana mendorong energi positif itu untuk lebih kuat daripada energi yang negatif. Hanya dengan itulah maka kita akan bisa memperbaiki kehidupan masyarakat Karawang yang masih di bawah garis kemiskinan.Selamat Hari Jadi Karawang ke378.Semoga Kabupaten Karawang terus berjaya dan bisa mensejahterakan masyarakatnya.(aa)/sumber: PELITA KARAWANG.

Lepas Mengajar ,Saya jadi Tukang Bas

Rosidin ,S.Pd.
KARAWANG.Judul di atas adalah ucapan salah satu guru di kabupaten Karawang yang di temui PELITAKARAWANG tiga hari yang lalu di salah satu tempat,dimana dia bekerja sebagai tukang bas (tukang membuat rumah) atau selepas dia dinas mengajar.

Dia adalah Rosidin S.Pd,seorang  guru asal kecamatan Pedes dan mengabdikan diri di SDN Sungai Buntu Satu

Pekerjaan ngebas saya lakukan setelah jam mengajar di sekolah tuntas,Insya Allah semua yang saya lakukan tidak akan mengganggu tugas,hak dan kewajibaan saya sebagai PNS guru.

Karena,sambung dia,"Pekerjaan yang saya lakukan hanya sifatnya sambilan dan hanya mengisi waktu-waktu kosong diluar kegiatan sekolah misal KKG Bermutu,dan lain-lain yang mengikat kedinasan keguruan".

Apa alasan bapak atau mengapa bisa ngebas?,tanya PELITAKARAWANG.COM.

Sudah menjadi rahasia umum mungkin dan sejujurnya, saya mengejar target dapur yang sifatnya perlu di bantu dari hasil kerja atau gaji selama ini,di sisi lain memang ini status awal saya sebelum jadi PNS, masih ada saja yang suka bertanya masyarakat,Apakah masih luang untuk ngebas?,ya apa boleh buat , selagi ada orang yang masih percaya hasil kerja saya ngebas dan memang sikon, pak,terang Rosidin sambil mengukur bahan akan pekerjaaanya. Sumber: www.pelitakarawang.com

Al- Qur’an Sebagai Sumber Pokok Pendidikan Islam

Oleh : Sri Sumirat  : Pengurus Majelis Taklim Anur RDB "Rumah Dinas Bupati" Karawang 


KARAWANG.Al-Qur’an adalah merupakan Wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW, dimana isinya tidak diragukan lagi dan sebagai petunjuk, pedoman, bagi umat islam yang meliputi seluruh aspek kehidupan, dan sekaligus sebagai dasar pendidikan umat islam disamping  Sunah Rossullulloh SAW, sebagai Firman Allah dalam Al-Qur’an  :  Dan kami  tidak menurunkan kepadamu al kitab ( Al-Qur’an ) melainkan agar kamu bias menjelaskan kepada mereka perselisih itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman ( QS, An-Nahl  64 )


“ Ini adalah sebuah Kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka mereka memperlihatkan ayat ayat Nya dan supaya      mendapatkan pelajaran orang orang yang mempuyai pikiran ( QS, SHAD 29 ).

Pada hekatnya AL-Qur’an merupakan perbendaharaan yang besar untuk kebudayaan manusia, terutama bidang kerohanian, ia pada umumnya adalah merupakan kitab Pendidikan Kemasyarakatan, moral (ahlak ) dan spiritual ( Kerohanian )

Kita sebagai umat yang beriman sudah barang tentu untuk lebih memperdalam mempelajari isi kandungan Qur’an , karena dengan mempelajari apa yang terkandung didalam Al-Qur’an akan lebih mengetahui isi dan maksud dari pada Al Qur’an yang akan selanjutnya akan dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari hari sebagai bekal hidup di hari nanti.

Al Qur’an yang merupakan lukisan atau gambaran fitrah manusia dan Rasulullah merupakan idealisasi dari ftrah manusia seperti yang tertulis dalam hadis bahwa ahlak Muhammad adalah al qur’an , maka agar al – qur’an itu bias menjadikan petunjuk perlu dipelajari isi yang terkandung dalam al qur’an melalui belajar membaca / mengaji Al Qur’an di mulai dari diri pribadi, keluarga dan tetangga, rekan kerja serta saudara se agama.

Adapun maksud dari pendidikan dan pengajaran bukanlah memenuhi otak dengan segala ilmu  yang belum diketahui tetapi menanamkan rasa fadilah membiasakan dan mempersiapkan untuk suatu kehidupan yang sucisluruhnya iklas dan jujur maka tujuan pokok dari pembelajaraan / pendidikan Islam ialah mendidik budi pekerti dan pendidikan jiwa.

Ruang lingkup pendidikan didalam pandangan islam tidak sempit, tidak saja terbatas pada pendidikan duniawi semata mata , tetapi rasulullah sendiri mengasung setiap individu dari uma islam supaya bekerja untuk agama dan dunia sekaligus Berkata : “ Bekerjalah untuk dunia mu seakan akan engkau akan hidup selama lamanya dan bekerja lah untuk akherat mau seakan akan engkau akan mati esok “

Sebagai pendidikan islam yang bersumber dari Al-Qur’an memperhatikan segi segi agama , moral dan kewajiban dalam pendidikan dan pengajarannya dan juga tidak meremehkan segi segi kemampuannya, dan juga perlu dipahami bahwa pendidikan Islam tidak seluruhnya bersifat keagamaan, akhlak dan kehormatan semata mata tetapi ketiga hal inilah yang lebih dipentingkan dibandingkan dengan segi segi  kemampuan lainnya .Dasar pendidikan islam tidaklah kebendaan tau pokok dalam pendidikan.

Menurut pendapat Al Faribi, Ibnu Sina , Ikhwa As- Safa kesempurnaan manusia itu tidak akan tercapai kecuali dengan menyeraskan antara agama dan ilmu “ Agama tanpa ilmu pengetahuan lemah, Ilmu pengetahuan tanpa agama Buta”

“ MARILAH KITA UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN DISEGALA BIDANG KEILMUAN DENGA TIDAK MELUPAKAN AGAMA “

“ JADIKAN LAH AL QUR’AN SEBAGAI SUMBER PENDIDIKAN / PEMBELAJARAN DALAM KEHIDUPAN.
Bambang Iswanto/red.(Sumber :PELITA KARAWANG

Workshop Pendataan Program BOS 2011



KARAWANG.BOS (Bantuan Operasional Sekolah) adalah program pemerintah untuk penyediaan pendanaan biaya operasi nonpersonalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Program wajib belajar sendiri merupakan amanah dari UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pasal 34 ayat 2 dari UU tersebut menyebutkan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sementara pada ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Sasaran Program dan Besar Bantuan

Sasaran program BOS adalah semua sekolah SD dan SMP, termasuk SMP (SMPT) dan Tempat Kegiatan Belajar Mandiri (TKBM) yang diselenggarakan oleh masyarakat, baik negeri maupun swasta di seluruh provinsi di Indonesia. Program Kejar Paket A dan Paket B tidak termasuk sasaran dari program BOS ini.

Besar biaya satuan BOS yang diterima oleh sekolah termasuk untuk BOS Buku pada tahun anggaran 2011, dihitung berdasarkan jumlah siswa dengan ketentuan:


   1. SD/SDLB di kota                                                :    Rp 400.000,-/siswa/tahun
   2. SD/SDLB di kabupaten                                        :    Rp 397.000,-/siswa/tahun
   3. SMP/SMPLB/SMPT di kota                                   :    Rp 575.000,-/siswa/tahun
   4. SMP/SMPLB/SMPT di kabupaten                          :    Rp 570.000,-/siswa/tahun

Pelaporan Penggunaan BOS
Melihat besarnya anggaran yang dikucurkan pemerintah bagi BOS bagi selayaknya ada suatu sistem pelaporan yang kredibel dan transparan. Untuk masalah ini Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar melakukan inisiatif untuk membuat pelaporan dana BOS melalui teknologi web. Wujud nyatanya adalah pembuatan web mengenai BOS (http://bos.kemdiknas.go.id). Dengan memanfaatkan data center yang ada di Pustekkom maka sejak akhir Agustus 2011 web bos tersebut sudah aktif dan dapat diakses.

Untuk mensosialisasikan web tersebut maka Ditjen Dikdas melakukan workshop pendataan program BOS yang dilakukan di 4 kota : Bandung, Batam, Surabaya, dan Makassar. Workshop di Bandung dan Batam diselenggarakan pada tanggal 7-9 September 2011, sementara untuk Surabaya dan Makassar akan diselenggarakan pada tanggal 13-15 September. Peserta workshop adalah petugas data BOS yang telah ditunjuk dari masing Dinas Pendidikan Kabupaten dan Kota di seluruh Indonesia.

Workshop di Batam dibuka oleh Dirjen Dikdas Prof. Suyanto, PhD yang disertai oleh Direktur Pembinaan SMP Didik Suhardi, SH, M.Si. Peserta workshop di Batam adalah petugas data dari kabupaten/kota di wilayah Sumatera. Workshop di Bandung dibuka oleh Set.  Ditjen Dikdas Dr. Bambang Indriyanto yang disertai oleh Direktur Pembinaan SD Prof. Dr. Ibrahim Bafadal, M.Pd. Peserta workshop di Bandung adalah petugas data dari kabupaten/kota di wilayah Jawa dan Kalimantan.

Harapannya tentu saja adalah dengan pemanfataan TIK yang baik (khususnya internet) pelaporan penggunaan dana BOS dapat lebih transparan dan kredibel, dan jika hal ini terjadi maka citra Kementerian Pendidikan Nasional akan semakin meningkat. Penyelenggaraan pendidikan yang bersih dan bebas dari korupsi merupakan dambaan bagi seluruh insan pendidikan Indonesia. Semoga Kemdiknas dapat menjadi pelopor di dalam penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan amanah.(SUMBER:JARDIKNAS)

Tunjangan Profesi Guru

Pengurus PGRI Provinsi Yth.

PGRI telah melakukan upaya dan koordinasi karena banyaknya Tunjangan Profesi Guru (TPG), tunjangan fungsional, dan tambahan penghasilan bagi guru non-sertifikasi yang belum dibayarkan. Perlu kami sampaikan bahwa Kementerian Keuangan telah mentransfer dana TPG kepada pemerintah kabupaten/kota untuk dua triwulan.

Dalam ketentuan dinyatakan bahwa dalam waktu 1 bulan semenjak dana tersebut diterima harus sudah selesai diberikan kepada guru yang berhak dan melaporkan ke Kementerian Keuangan. Distribusi dana tersebut tidak harus menunggu selesai proses APBD Perubahan.

Berdasarkan Permendagri No 13 Th 2006, cukup dengan surat rekomendasi Bupati/Walikota yang disetujui oleh DPRD, TPG dan tambahan penghasilan bagi guru yang belum bersertifikat dapat dibayarkan. TPG harus segera dicairkan karena pada bulan Agustus atau paling lambat minggu ke-2 September, Kementerian Pendidikan Nasional bersama Kementerian Keuangan akan mengundang seluruh dinas pendidikan dan keuangan Pemda untuk melaporkan dana tunjangan yang telah diberikan dan rekonsiliasi data guru penerima tunjangan.

Terima kasih.

Salam
Sulistiyo
Ketua Umum PB PGRI

Jual Beli Jabatan Kasek SD,Menjelang PERIODESASI


Minggu, 18 September 2011

PERIODESASI:Kursi Kasek di Karawang Mulai Transaksi " Wani Piroo"

Di beritkan pada : Minggu, September 18, 2011@ Terima kasih telah berkunjung ke Situs Resmi Kami "MEDIA PENDIDIKAN DAKWAH PERTAMA - TERPOPULER " di Kabupaten Karawang Semoga memberikan manfaat untuk itu Berikanlah kritik,Saran dan Informasi serta berikan komentar setiap pemberitaan kami atau Silahkan hubungan PELITAKARAWANG.COM lebih lanjut ke Nomor Redaksi : 0267- 4663999 - 085715063456-085881289555 atau ke E-mail:pelitakarawang@gmail.com.
PELITAKARAWANG.COM.-KARAWANG.Periodesasi untuk para Kasek di Karawang sudah terlaksana sejak kepimpinan bupati H.Dadang S Muctar & Hj.Eli Amalia Priatna Wakil bupatinya dengan Kadisdikpora saat itu,Drs.H.Yan Zuwarsyah.'Penuhi syarat -syarat yang berlaku untuk jabatan itu dan tanpa uang dalam meraih jabatan Kasek" ,demikian keterangan Yan  di konpirmasi oleh PELITAKARAWANG.COM jelang lengser dari jabatannya.. 

Periodesasi  Kasek berpedoman Permendikans juga di perkokoh oleh Perda yang di keluarkan oleh para penguasa Karawang,di pemberlakukannya periodesasi  sempat terjadi adu tegang antara PGRI dengan DPRD  plus bupati,penolakan PGRI waktu itu terwakili salah saeorang pengurus PGRI kabupaten Karawang,Nandang Mulyana. 

Proses periodesasi katanya terus berjalan namun sampai berita di turunkan 18/09/2011  belum jelas pembelakukan resminya per-Sk,seharus sesuai waktu yang berjalan "SK bagi mereka" para Kasek yang terdelet dan yang terangkat sudah kelihatan batang hidungnya",menurut salah satu sumber di Kabupaten " SK masih menuggu waktu".

Terlepas waktu kapan akan di keluarkan SK bagi mereka yang hak mendapatakan untuk naik atau turun jadi Kasek di Karawang,mengulurnya waktu untuk datang SK, ada indikasi  di manfaatkannya oleh oknum-oknum tertentu untuk mendapatkan upah admitsrasi SK sampai jutaan.

Info tersiar di dukung narasumber pasti,uang adimistrasi di butuhkan untuk mendapatkan SK sampai  dapat duduk nyaman jadi Kasek di salah satu sekolah sesuai pilihan dan terpatri jumlah uang yang di berikan ke oknum UPTD Disdikpora yang mengatakan demi lancar dinas Kabupaten,kata "para calon Kasek" sekarang.

Menurut info sebelum pula ,para kasek terdahulu pun tidak lepas dari pungutan liar yang di lakukan oknum,malah menurut sumber pasti "kasek menjabat sekarang" mengatakan, ada istilah ke acara lepas sambut kasek juga di tanggung oleh kasek yang duduk baru masuk dan SPJ silakan di buat ,darimana nih duitnya?"jelas sasaran adalah "uang BOS",jadi SPJ narasi dong....

Ada satu kepala sekolah yang sudah terdelet awal periodesasi,namanya Agus asal PGRI Cabang Lemahabang mengatakan,PGRI Kabupaten Karawang harus bisa mempertegas ke dinas dengan membantu para rekan guru yang menuju  janjang kariernya jadi kasek dengan mengusung dedikasi dan prestasi nyata,karena tidak di pungkiri awal periodesasi secara umum ada kecolongan,"mereka" yang lolos hanya bermodal SI sebagai syarat tapi tidak bisa membuktikan kesarjanaanya,ungkap dia.

Sambung Agus,juga mereka yang terdelet terkena dampak pshiologis,terjadinya pembunuhan karaketr bagi Kasek yang berprestasi ,di sisi lain juga terjadi adaptasi lama bagi kasek yang baru dan pejabat lama yang lengser.

"MK" Salah satu Kasek yang sudah siap-siap di delet karena periodesasi mengatakan ke PELITAKARAWANG saat di sambangi ke rumahnya,"Teman-teman yang akan naik kasek" sudah melanggar kode etik di wilayah UPTD kami,coba belum juga saya turun,ada yang sudah bertanya bahkan berulang",berapa jumlah murid dan berapa bayar para rekan guru honorer,malah sadisnya "mereka" sudah intervensi dengan mengatakan,mohonnya pajak -pajak sekolah di bayar,walau itu  benar tapi itu soal rumah tangga yang saya pimpin dan belum tentu juga dia nanti lebih baik pimpin sekolah yang dia mau",terang dia kecewa.

Masih kata MK,"Ka.UPTD juga kurang bijak,dia selalu obral jabatan kasek",tawar-tawarkan jabatan kasek untuk satu sekolah dengan catatan duit" atau bahasa ilkan sekarang "wani piro",untuk bisa duduk sesuai maksud yaitu jumlah murid banyak,tandasnya.

Dunia pendidikan Karawang,seakan jadi ajang bisnis di segala bidang oleh 'dinas UPTD beserta jajarannya"dari jual beli buku sumber,mutasi -rotasi guru /penjaga sekolah dan jabatan kasek,bilang saja ke bupati agar benar-benar uji kelayakan dan kepatutan kasek baru sekarang walau ada aturan baru ,harus ada magang dulu 100 hari bagi kasek baru,tetap saja di bawah banyak oknum,"bohong dan terus korupsi",pungkasnya./AA/red./(www.pelitakarawang.com).