BANGRIER & PROPESI PGRI KABUPATEN KARAWANG

Jumat, 17 Juni 2011

Karya Robot Mahasiswa Diharapkan Bermanfaat Bagi Industri

PENGEMBANGAN&PRO-.Jakarta--.Kementerian Pendidikan Nasional kembali menyelenggarakan Kontes Robot Nasional (KRN). Kontes Robot Nasional 2011 berlangsung di Graha Sabha Pramana Universitas Gajah Mada (GSP UGM), Yogyakarta, pada 11-12 Juni. Kontes kali ini diikuti 101 tim dari 51 perguruan tinggi negeri dan swasta.

Kompetisi ini mempertandingkan tiga kategori, yakni Kontes Robot Indonesia (KRI), Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI), dan Kontes Robot Seni Indonesia (KRSI). Ketua Panitia KRN 2011 Arif Wibisono mengatakan, kontes ini kompetisi antarpemenang kontes robot di tingkat regional.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Djoko Santoso membuka Kontes Robot Nasional 2011  dalam sambutan pembukaan acara ini selaku wakil Mendiknas Mohammad Nuh, mengatakan, Kemdiknas mendukung penuh perkembangan tim robot Indonesia. Baik dari segi pendanaan maupun dengan mengadakan kontes robot tingkat regional, maupun nasional, dan mengirim juara tingkat nasional ke tingkat dunia. Djoko berharap, robot karya mahasiswa bukan hanya berhenti sebagai karya kejuaraan saja, tetapi juga bermanfaat di dunia industri dan ekonomi.

Di tengah pelaksanaan kontes, Menteri Nuh menyempatkan diri melihat langsung KRN pada hari kedua. Menurut dia, even ini akan menumbuhkan kreativitas, sportivitas, dan membangun kebersamaan, untuk saling mengenal mahasiswa sesama pecinta robot dari berbagai kampus di Indonesia. "Nantinya yang menang dalam kontes robot ini, akan mewakili Indonesia di kancah lomba robot internasional," ujarnya.

Para pemenang lomba Kontes Robot Nasional 2011 adalah Untuk kategori KRI; Juara I diraih Tim Barelang 5.1 Politeknik Negeri Batam, juara II diraih Tim P-Next (Politeknik Negeri Surabaya), dan juara III diraih Tim Harm-Vy (ITS Surabaya).
Sementara kategori KRCI Beroda, juara I diraih Tim Hamazar (Institut Teknologi Telkom Bandung), juara II Tim R2C- Deus Vult (Universitas Kristen Satyawacana Salatiga), dan juara III Tim Warfire (UGM).

Sedangkan untuk kategori KRCI berkaki, juara I diraih Tim Aqabah (Institut Teknologi Bandung), diikuti Tim Barelang 2.1 (Politeknik Negeri Batam), dan Tim Revecto (Universitas IndonesiaI).

Untuk kategori KRCI Battle, juara I adalah Tim E-1205 (Politeknik Elektronika Negeri Surabaya), juara II Tim Barelang 4.1 (Politeknik Negeri Batam), dan juara III Tim R2C-R7 (Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga).

Terakhir, untuk kategori KRSI, juara I diraih Tim Pandji Asmorobangun (UI), juara II Satria 177 (Institut Teknologi Telkom Bandung), dan juara III Be-Mask 2 (STMIK Teknokrat Telkom Bandar Lampung). (lian/tim pih).SUMBER

Kemdiknas Perketat Pengawasan Rekening di PTN

ILUUTRASI
PENGEMBANGAN & PRO-.Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Herry Suhardiyanto mengakui beberapa waktu lalu IPB punya sejumlah rekening yang tidak terdaftar atau tidak diketahui oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Namun, katanya, saat ini sudah tidak ada lagi rekening liar di IPB.

“IPB sudah bersih dan tidak ada rekening liar. Dulu beberapa waktu lalu memang sempat ada, tetapu sudah ditutup semua. Saat ini di IPB, rekening semuanya dibukakan oleh rektor,” ungkap Herry kepada JPNN di Gedung Kemdiknas, Jakarta, Jumat (17/6) sore.

 Herry menjelaskan, saat ini di setiap masing-masing jurusan di IPB sudah diberikan rekening masing-masing. Sehingga, jika ada kepentingan untuk melakukan kerjasama dengan pihak ketiga, yakni perusahaan ataupun pemerintah daerah, dapat langsung ditransfer ke rekening jurusan namun tetap harus melalui rekening pusat / rektor.

“Transfer dana dari pihak luar tetap harus melalui rekening rektor yang kemudian nanti dialokasikan otomatis kepada rekening-rekening masing-masing jurusan yang terkait. Jadi rekening rektor cq jurusan tersebut,” jelas Herry.
Dengan dibukakannya rekening di masing-masing jurusan tersebut, menurutnya, lebih memudahkan kinerja dan laporan keuangan di akhir tahun ajaran. Bahkan, tidak perlu setiap tahun melakukan permohonan pembukaan rekening. Menurutnya, semuanya  saat ini sudah lebih jelas aliran danannya dan penggunannya.

Herry menyebutkan, setiap satu jurusan memiliki satu rekening.  “Biasanya, selain dana kerjasama, dana yang masuk di dalam rekening di masing-masing jurusan adalah dana  rencana perkualiahan dan praktikum. Jadi jurusan itu tetap bisa belanja sendiri,” ujarnya.

Sementara, Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemdiknas, Djoko Santoso menerangkan, pihaknya sampai sekarang ini terus mengingatkankepada masing-masing PTN di Indonesia yang berjumlah 88 perguruan tinggi untuk melaporkan seluruh rekening, baik yang sudah ada maupun dalam proses pengajuan pembukaan rekening baru. Dikatakan, hal ini bertujuan untuk tertib administrasi, sehingga tidak ada temuan rekening liar pada saat proses aduit BPK.

“Saat ini, saya tidak tahu pasti jumlah rekening PTN yang sudah terdaftar dan yang belum. Tetapi, kita selalu mengingatkan terus, supaya semuanya itu lebih jelas dan dilaporkan agar semua rekening itu tedaftar sesuai dengan ketentuan dan harus diketahui semua oleh Kemenkeu,” terang Djoko.S.SUMBER

Awas, Beredar SK Palsu Formasi CPNSD

PENGEMBANGAN& PRO-..Lagi-lagi aksi penipuan terkait penerimaan calon pegawai negeri sipil daerah (CPNSD) terjadi. Modus yang teranyar, jaringan penipu membuat Surat Keputusan (SK) mengenai perubahan formasi CPNSD. SK palsu yang "diteken" Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) EE Mangindaan ini pun dikirim ke daerah-daerah.

Lantaran nama menpan-RB dicatut, pihak kementrian yang mengurusi soal PNS ini pun berang. "Mohon hati-hati dengan adanya surat palsu yang mengatasnamakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Terutama mengenai perubahan formasi CPNSD yang ditandatangani pak menteri," kata Deputi SDM bidang Aparatur Kemenpan-RB Ramli Naibaho, Jumat (17/6).

Dia pun mengimbau jangan pernah menghubungi Sukardiana, oknum penipu yang mengaku sebagai kepala bidang penyusunan formasi. Sebab, sampai saat ini pemerintah belum menetapkan apalagi mengubah formasi CPNSD.

ILUSTRASI
"Pemerintah belum menetapkan formasi. Saat ini masih pembahasan di Badan Anggaran DPR RI. Penetapan CPNSD nanti Agustus. Jadi kalau ada yang ngaku-ngaku bisa membantu dalam perubahan formasi CPNSD itu tidak benar," tegasnya.

Kejadian yang berulang-ulang ini, diakui Ramli, membuat pemerintah geram. Hanya saja untuk melacaknya pemerintah merasa kesulitan. Itu sebabnya, langkah yang ditempuh pusat adalah dengan tidak bosan-bosannya melayangkan surat edarah pada daerah agar berhati-hati bila mendapatkan surat seperti itu.